Ilustrasi: Prof. DR. dr. Ismail Hadisoebroto Dilogo, SpOT, SubSp. P.L. (K) – Spesialis Orthopedi dan Traumatologi (Konsultan Hip and Knee) tengah melakukan tindakan operasi Total Knee Replacement (TKR) dengan menggunakan teknologi Robotic Velys pada pasien. ANTARA/HO-Istimewa.
Kalau misalnya memang ada gejala yang tidak diinginkan, bisa saja diatur sebuah alarm agar dokter atau petugas kesehatan langsung bertindak
Jakarta (ANTARA) – Peneliti Pusat Riset Telekomunikasi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Rizky Rahmatullah mengungkapkan pentingnya peran Internet of Medical Things (IoMT) dalam mentransformasi sistem kesehatan tradisional menuju layanan berbasis data yang lebih modern dan efektif.
"Kenapa IoMT ini menjadi penting untuk kita semua? Pertama adalah health care set to data driven care, yang mana setiap keputusan itu berdasarkan data," kata Rizky dalam diskusi mengenai IoMT di Jakarta, Rabu.
Rizky menjelaskan sistem kesehatan saat ini masih bersifat reaktif, dimana pasien datang ke dokter, diperiksa, lalu diberikan resep. Namun dengan IoMT, data bisa diambil secara otomatis.
Ia menambahkan pemanfaatan IoMT dapat berkembang ke tahap yang lebih canggih, yakni prediktif dan personalisasi.
Baca juga: BRIN ungkap peluang riset robotika mulai dari kesehatan hingga SAR
Tahap prediktif, kata Rizky, melibatkan kecerdasan buatan (AI) untuk menganalisis data dan memberikan diagnosis.
"Selanjutnya personalize. Personalize ini adalah segala diagnosis yang dilakukan baik itu oleh AI atau oleh dokter, itu hanya tertuju untuk satu orang saja. Jadi satu orang ini memiliki data dalam database, yang mana meng-cover keseluruhan data kesehatan satu pasien tersebut," ujarnya.
Menurut Rizky, sistem IoMT yang didukung teknologi IoT, AI, big data, dan cloud ini juga diklaim mampu meningkatkan efisiensi rumah sakit. Petugas kesehatan tidak perlu lagi melakukan pemantauan pasien secara manual.
"Kalau misalnya memang ada gejala yang tidak diinginkan, bisa saja diatur sebuah alarm agar dokter atau petugas kesehatan langsung bertindak," ungkapnya.
Baca juga: Transformasi digital kunci keselamatan dan efisiensi rumah sakit
Di samping itu, ungkap Rizky, IoMT mempercepat proses pemantauan pasien dalam waktu nyata, sehingga mempercepat proses analisis yang dilakukan oleh para dokter.
IoMT, lanjut dia, juga berperan dalam mendukung pengembangan telemedicine di Indonesia. Dengan data yang tersimpan di cloud, dokter dari berbagai lokasi dapat saling berkolaborasi.
"Jadi bisa saling sharing menggunakan telemedicine, kemudian datanya itu karena sudah masuk ke dalam cloud, atau monitoringnya bisa diakses di mana saja, dokter di tempat lain pun bisa membantu dengan melihat dashboard yang sudah ada." tutur Rizky Rahmatullah.
Baca juga: Daftar layanan kesehatan online di Indonesia
Pewarta: Sean Filo MuhamadEditor: Risbiani Fardaniah Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.